I was too afraid to get up this morning. Too afraid to see that the world is changing. Too afraid to hear that the world is changing. Too afraid to feel that the world is changing. Too afraid to finally realize that the world is changing.
Menyedihkan.
Sebangunnya gw tadi pagi, gw langsung mengambil handphone yang dengan tidak biasanya tergeletak tepat di samping bantal tempat gw tidur. Hal pertama yang gw lihat dari layar yang terpasangkan pada sebuah benda bercahaya yang memiliki banyak tombol di atasnya ini adalah bekas percakapan yang rupanya tidak terselesaikan pada waktu malam sebelumnya. Tidak lama waktu yang gw habiskan untuk sekedar memandangi layar kotak yang menyala lebih terang daripada sinar matahari pagi yang memang tidak bisa menembus kain gelap yang menutupi jendela kamar gw. Setelah beberapa detik gw langsung menegakkan badan, menapakkan kaki untuk memutar sebuah benda yang menempel pada daun pintu kamar gw itu, dan untuk sesaat tiba-tiba gw berhenti,
"it's happening."
Seperti ada yang mengajak gw bicara di saat tidak ada sosok yang mungkin untuk mengajak gw bicara. Tanpa pikir panjang gw langsung mengambil tempat penampungan air mini, mengisinya, dan menegukkan isinya ke dalam mulut gw. Sejak saat itu, pagi gw berjalan cepat tanpa dapat gw kejar sampai berpindah tempat pun tidak bisa gw sadari.
"What's wrong?"
Suaranya terdengar untuk kali kedua.
"It's Wednesday!"
Berikutnya terdengar dengan nada agak tinggi, seolah berusaha menyadarkan gw dari mimpi berjalan ini. Tapi lagi-lagi gw menghiraukan saja suara-suara maya itu dan melanjutkan apa yang sedang akan gw lakukan, membuka laptop dan menggunakannya.
All of the sudden i stopped working. Now i think i know what i've been listening to. Those imaginary voices. Everybody has two sides of themselves, and maybe he's only trying to tell me something i should have realize from the moment i woke up. That today's Wednesday. So the next question is, what happens in Wednesday? Well fellows, the story is not mine anymore to tell.
Menyedihkan.
Sebangunnya gw tadi pagi, gw langsung mengambil handphone yang dengan tidak biasanya tergeletak tepat di samping bantal tempat gw tidur. Hal pertama yang gw lihat dari layar yang terpasangkan pada sebuah benda bercahaya yang memiliki banyak tombol di atasnya ini adalah bekas percakapan yang rupanya tidak terselesaikan pada waktu malam sebelumnya. Tidak lama waktu yang gw habiskan untuk sekedar memandangi layar kotak yang menyala lebih terang daripada sinar matahari pagi yang memang tidak bisa menembus kain gelap yang menutupi jendela kamar gw. Setelah beberapa detik gw langsung menegakkan badan, menapakkan kaki untuk memutar sebuah benda yang menempel pada daun pintu kamar gw itu, dan untuk sesaat tiba-tiba gw berhenti,
"it's happening."
Seperti ada yang mengajak gw bicara di saat tidak ada sosok yang mungkin untuk mengajak gw bicara. Tanpa pikir panjang gw langsung mengambil tempat penampungan air mini, mengisinya, dan menegukkan isinya ke dalam mulut gw. Sejak saat itu, pagi gw berjalan cepat tanpa dapat gw kejar sampai berpindah tempat pun tidak bisa gw sadari.
"What's wrong?"
Suaranya terdengar untuk kali kedua.
"It's Wednesday!"
Berikutnya terdengar dengan nada agak tinggi, seolah berusaha menyadarkan gw dari mimpi berjalan ini. Tapi lagi-lagi gw menghiraukan saja suara-suara maya itu dan melanjutkan apa yang sedang akan gw lakukan, membuka laptop dan menggunakannya.
All of the sudden i stopped working. Now i think i know what i've been listening to. Those imaginary voices. Everybody has two sides of themselves, and maybe he's only trying to tell me something i should have realize from the moment i woke up. That today's Wednesday. So the next question is, what happens in Wednesday? Well fellows, the story is not mine anymore to tell.
No comments:
Post a Comment